20 Apr 2019

Pertemuan antara KK 2 dengan MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia)

miti 2

Pada hari Selasa, 15 Maret 2016 diselenggarakan pembahasan peluang kerja sama antara Kelompok Keahlian 2 E-Engineering Management Fakultas Rekayasa Industri dan Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI). Pertemuan tersebut dilakukan di ruang rapat lantai 3 Gedung Karang (C) dengan dihadiri oleh perwakilan dari MITI, ketua KK 2 Endang Chumaidiyah, Kaprodi Teknik Industri Rino Andias Anugraha, dan juga dosen-dosen KK 2 FRI.

Pembahasan antara KK2 dan MITI merupakan tindak lanjut dari pertemuan pada seminar di Alam Sutera pada beberapa waktu lalu. Pembahasan berfokus pada rencana sinergi kegiatan dan peluang kerjasama antara KK2 dan MITI. MITI merupakan organisasi yang bertujuan untuk mewujudkan komunikasi yang efektif antar ilmuwan dan teknolog yang berwarganegara Indonesia dalam membangun IPTEK-industri untuk Indonesia baru yang tangguh dan mandiri. Sebagai organisasi MITI telah didirikan sejak 18 Januari 2004 di Hotel Indonesia oleh sekitar 150 doktor dan master dari berbagai disiplin ilmu.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat di Telkom University, ada 4 poin kesimpulan yang dicapai, yaitu :
1. Pertama, MITI akan mengadakan seminar sosialisasi program Youth Connection yang diadakan di Telkom University. Youth Connection adalah sebuah program mentoring beasiswa yang membantu mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri.
2. Kedua, MITI akan berkontribusi dalam acara “Pameran Perancangan Produk Telkom University”. Dalam acara ini, akan dipamerkan berbagai produk usaha dari mahasiswa dan pelaku usaha di Bandung. Pada kesempatan ini, MITI akan berbagi informasi sekaligus memfasilitasi pengusaha kecil yang memiliki potensi untuk masuk ke pasar yang lebih besar.
3. Ketiga, MITI bersama Telkom University, Forum Inovasi Jawa Barat (FIJB), Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti), serta Pemerintah Kota Bandung, akan bertemu dalam Forum Grup Discussion di Gedung Sate, Bandung. Dalam forum tersebut, akan dibahas mengenai agenda komersialisasi inovasi yang akan melibatkan keempat pihak tersebut.
4. Keempat, transfer teknologi alat penggeprek emping hasil inovasi Bapak Ir. Rosad M.E.H., M.Pd., MT. Alat penggeprek emping ini akan diterapkan di Cilegon yang masyarakatnya sebagian besar memiliki usaha emping. Sehingga, dengan adanya transfer teknologi ini, masyarakat Cilegon diharapkan dapat terbantu dalam proses produksi emping.

miti

Leave a Reply